untuk menyeimbangkan antara logika/pikiran dan perasaan andalah anda
lebih banyak menggunakan otak bagian kiri anda, seperti berpikiran
secara logika, realitis, rasional dan sistematis..
1. Logis
Logis
merupakan suatu cara berpikir di mana bentuk dari berpikir itu sudah
terpola dengan baku. Sebuah kesimpulan dalam cara berpikir logik didapat
melalui suatu proses yang taat/terikat pada pola tersebut. Misalnya ada
sebuah pernyataan bahwa semua manusia pasti mati (premis mayor).
Kemudian ada pernyataan berikutnya yang mengatakan bahwa Tono adalah
manusia (premis minor). Dari dua pernyataan tersebut dapat ditarik
sebuah kesimpulan bahwa Tono pasti mati. Pada cara berpikir logis,
sebuah kesimpulan didapat melalui sebuah penalaran yang sudah berpola.
2. Linier
Linier
merupakan suatu cara berpikir di mana apa yang dipikirkan selalu
searah. Misalnya apabila kita masuk ke dalam suatu ruangan yang gelap
maka kita tidak akan dapat melihat, semakin gelap maka semakin tidak
dapat melihat. Berpikir linier selalu melihat suatu hubungan berjalan
searah.
3. Rasional
Rasional merupakan berpikir dengan
menggunakan rasio sebagai dasar berpikirnya. Ide atau gagasan yang
diperoleh didapat melalui suatu proses pertama informasi di tangkap oleh
indera, kemudian diolah di otak, dihubungkan dengan pengetahuan
sebelumnya, kemudian menghasilkan sebuah ide atau gagasan. Ini berbeda
dengan berpikir intuitif di mana ide atau gagasan tiba-tiba muncul entah
dari mana asalnya.
4. Sistematis
Sistematis merupakan proses
berpikir di mana berpikir merupakan tahapan, dari tahap yang paling
awal, kemudian, dan akhir. Dalam berpikir sistematis tidak diperkenan
melewati satu tahapan dalam berpikir (loncat-loncat).
Intinya
adalah janganlah terlalu membawa dan mengunakan perasaan anda namun
gunakanlah logika anda berpikir dan menerima realitas hidup ini... tapi
yang paling baik adalah bisa menyeimbangkan antara pikiran dan
perasaan.... jika terlalu banyak menggunakan perasaan bisa menjadi
korban bunuh diri loch, karena selalu saja mengikuti kata hati yang
belum tentu real sedangkan jika kita berpikir tentang realitas hidup ini
maka kita bisa menerimanya..untuk menyeimbangkan antara logika/pikiran dan perasaan andalah anda
lebih banyak menggunakan otak bagian kiri anda, seperti berpikiran
secara logika, realitis, rasional dan sistematis..
1. Logis
Logis
merupakan suatu cara berpikir di mana bentuk dari berpikir itu sudah
terpola dengan baku. Sebuah kesimpulan dalam cara berpikir logik didapat
melalui suatu proses yang taat/terikat pada pola tersebut. Misalnya ada
sebuah pernyataan bahwa semua manusia pasti mati (premis mayor).
Kemudian ada pernyataan berikutnya yang mengatakan bahwa Tono adalah
manusia (premis minor). Dari dua pernyataan tersebut dapat ditarik
sebuah kesimpulan bahwa Tono pasti mati. Pada cara berpikir logis,
sebuah kesimpulan didapat melalui sebuah penalaran yang sudah berpola.
2. Linier
Linier
merupakan suatu cara berpikir di mana apa yang dipikirkan selalu
searah. Misalnya apabila kita masuk ke dalam suatu ruangan yang gelap
maka kita tidak akan dapat melihat, semakin gelap maka semakin tidak
dapat melihat. Berpikir linier selalu melihat suatu hubungan berjalan
searah.
3. Rasional
Rasional merupakan berpikir dengan
menggunakan rasio sebagai dasar berpikirnya. Ide atau gagasan yang
diperoleh didapat melalui suatu proses pertama informasi di tangkap oleh
indera, kemudian diolah di otak, dihubungkan dengan pengetahuan
sebelumnya, kemudian menghasilkan sebuah ide atau gagasan. Ini berbeda
dengan berpikir intuitif di mana ide atau gagasan tiba-tiba muncul entah
dari mana asalnya.
4. Sistematis
Sistematis merupakan proses
berpikir di mana berpikir merupakan tahapan, dari tahap yang paling
awal, kemudian, dan akhir. Dalam berpikir sistematis tidak diperkenan
melewati satu tahapan dalam berpikir (loncat-loncat).
Intinya
adalah janganlah terlalu membawa dan mengunakan perasaan anda namun
gunakanlah logika anda berpikir dan menerima realitas hidup ini... tapi
yang paling baik adalah bisa menyeimbangkan antara pikiran dan
perasaan.... jika terlalu banyak menggunakan perasaan bisa menjadi
korban bunuh diri loch, karena selalu saja mengikuti kata hati yang
belum tentu real sedangkan jika kita berpikir tentang realitas hidup ini
maka kita bisa menerimanya..